HUBUNGAN RIWAYAT PERLAKUAN KEKERASAN DENGAN KEJADIAN MENARIK DIRI PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUANG MURAI BDAN ANGGREK RSKJ PROVINSI BENGKULU

Authors

  • Ade Herman Surya Direja Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
  • Loren Juksen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
  • Pera Daniarti Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.51851/jrmk.v2i1.16

Keywords:

menarik diri, perlakuan kekerasan, skizofrenia

Abstract

Menarik diri adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali
tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya yang di tampilkan berupa reaksi fisik
maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan Riwayat Perlakuan
Kekerasan dengan Kejadian Menarik Diri Penderita Skizofrenia di Ruang Murai B Dan Anggrek
RSKJ Provinsi Bengkulu.Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif.Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh penderita skizofrenia yang di rawat di Ruang Murai B dan Ruang
Anggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu yang berjumlah 72 pasien. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel, artinya seluruh penderita skizofrenia yang dirawat di Ruang Murai B dan Ruang
Anggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu yang berjumlah 72 pasien.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik
dan data primer yang diperoleh dari pengkajian langsung dengan mengisi format check list. Analisis
data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariate dengan uji Chi Square (  2) dan
Contingency Coefficient (C). Hasil penelitian didapatkan: (1) dari 72 orang pasien terdapat 41 orang
(56,9%) menarik diri dan 31 orang (43,1%) tidak menarik diri; (2) dari 72 pasien terdapat 47 orang
(65,3%) yang memiliki riwayat perlakuan kekerasan dan 25 orang (34,7%) tidak memiliki riwayat
perlakuan kekerasan; (3) dari 47 orang pasien yang mempunyai riwayat perlakuan kekerasan terdapat
32 orang (68,1%) menarik diri dan 15 orang (31,9%) tidak menarik diri; (4) dari 25 orang yang tidak
ada riwayat perlakuan kekerasan terdapat 9 orang (36%) menarik diri dan 16 orang (64%) tidak
menarik diri; (5) Hasil uji statistik chi-square (continuity correction) didapat nilai χ2 =5,606 dengan
asymp.sig.(p) = 0,018<0,05 berarti signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada hubungan
riwayat perlakuan kekerasan dengan kejadian menarik diri penderita skizofrenia di RSKJ Soeprapto
Provinsi Bengkulu Tahun 2018 dengan kategori hubungan sedang. Diharapkan tenaga kesehatan
dapat menerapkan konsep komunikasi terapeutik kepada semua pasien dan memberikan jadwal
kegiatan yang teratur sehingga tidak ada pasien skizofrenia yang menarik diri dari lingkungan dan
orang lain.

Downloads

Published

2019-06-22

How to Cite

Surya Direja, A. H., Juksen, L., & Daniarti, P. (2019). HUBUNGAN RIWAYAT PERLAKUAN KEKERASAN DENGAN KEJADIAN MENARIK DIRI PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUANG MURAI BDAN ANGGREK RSKJ PROVINSI BENGKULU. Jurnal Riset Media Keperawatan, 2(1), 1 - 8. https://doi.org/10.51851/jrmk.v2i1.16

Issue

Section

Articles