Gambaran Kelengkapan Laporan Operasi di RS.X Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.51851/jmis.v8i1.400Keywords:
Autentikasi, Identifikasi Pasien, Laporan Operasi, PencatatanAbstract
Berdasarkan hasil survey pra penelitian di RS.X Bengkulu pada 30 berkas rekam medis pasien diketahui bahwa terdapat 11(36,66%) laporan operasi caesar yang lengkap 19(63,33%) laporan operasi caesar tidak lengkap yang disebabkan karena tidak dilakukannya analisis kuantitatif rekam medis serta tidak adanya protap yang menjelaskan batas kewenanga pengisian laporan operasi. Hal tersebut dapat berpengaruh pada kualitas dan mutu rekam medis dan pengajuan klaim JKN yang dapat menyebabkan pending klaim. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengisian lembar laporan operasi caesar di RS.X Bengkulu tahun 2020. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian obeservasional dengan rancangan deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 berkas rekam medis khusus pasien operasi caesar. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diolah dan dianalisis secara univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan penelitian dengan 30 berkas rekam medis secara kuantitatif diketahui bahwa pada variabel identifikasi pasien 1(3%) tidak terisi lengkap pada item nama pasien dan 3(10%) tidak terisi lengkap pada item nomo rekam medis, pada variabel pelaporan yaitu item jam selesai operasi 24(80%) terisi lengkap dan 6(20%) tidak terisi lengkap, pada variabel autentikasi yaitu item nama dokter 26(87%) terisi lengkap dan 4(13%) tidak terisi lengkap serta pada item nama asisten 28(93%) lengkap dan 2(7%) tidak terisi lengkap dan pada variabel teknik pencatatan yaitu item perbaikan kesalahan 27(90%) terisi lengkap dan 3(10%) tidak terisi lengkap. Diharapkan instalasi rekam medis untuk melakukan analisis kuantitatif berkas rekam medis dan membuat standar operasional prosedur tentang pengisian rekam medis agar ketidaklengkapan pengisian lembar laporan operasi tidak terjadi.