PERBEDAAN SKOR GLASGLOW COMA SCALE PASIEN STROKE ISKEMIK YANG MENDAPATKAN TERAPI NEUROPROTEKTAN
DOI:
https://doi.org/10.51851/jmis.v9i2.612Keywords:
Stroke Iskemik, Neuroprotektan, GCSAbstract
Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Score GCS pada pasien Stroke Iskemik yang mendapatkan terapi neuroprotektan. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien stroke iskemik yang tercatat pada catatan medik pasien rawat inap yang berjumlah 150 orang dengan jumlah sampel minimal yang diteliti 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Non-Probability Sampling jenis Consecutive. Data penelitian dianalisis secara univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara bivariat menggunakan uji statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney secara komputerisasi. Hasil analisis univariat didapatkan mayoritas pasien Stroke Iskemik Rawat Inap RSUD 45 Kuningan mendapatkan terapi Citicolin 45 pasien (75%), berjenis kelamin laki-laki 34 pasien (56,7%), rentang usia Lansia Awal 25 pasien (41,7%) dan pasien memiliki penyakit penyerta yaitu Hipertensi 25 orang (41,7%). Hasil analisis bivariat didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan Skor GCS sebelum dan setelah pemberian terapi neuroprotektan (p value = 0.000). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna Skor GCS pada Awal perawatan antara pasien yang mendapatkan terapi Citicolin dengan Piracetam (p value = 0.090). Namun terdapat perbedaan yang bermakna Skor GCS pada Akhir perawatan antara pasien yang mendapatkan terapi Citicolin dengan Piracetam (p value = 0.004). Terapi Neuroprotektan (Citicolin dan Piratecam) dapat meningkatkan Skor GCS pada tingkat kesadaran Composmentis (sadar sepenuhnya)