Perancangan dan Implementasi Middleware untuk Pertukaran Data Interoperabel Antara SIMRS Private X Hospital dan SITB
DOI:
https://doi.org/10.51851/jmis.v9i2.652Keywords:
middleware, interoperabilitas, sistem informasi rumah sakit (SIMRS), pelaporan kasus tuberkulosis (TB), integrasi sistem informasi kesehatanAbstract
Menghadapi tantangan signifikan dalam pelaporan tuberkulosis (TB), yang diperburuk oleh sistem informasi kesehatan (HIS) yang terfragmentasi dan keterbatasan interoperabilitas dengan Sistem Informasi Tuberkulosis Nasional (SITB). Untuk mengatasi kesenjangan ini, penelitian ini mengembangkan middleware untuk pertukaran data yang terintegrasi antara HIS Rumah Sakit Swasta X dan SITB, bekerja sama dengan program USAID TB Private Sector (TBPS). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelaporan kasus TB di kalangan penyedia layanan kesehatan swasta dengan mendorong integrasi data dan kemitraan publik-swasta. Middleware ini dikembangkan menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan rapid prototyping, yang mengotomatisasi proses ekstraksi, pemetaan, dan transmisi data kasus TB. Hal ini secara signifikan mengurangi kesalahan manual sekaligus meningkatkan kualitas dan kegunaan data. Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan—termasuk penyedia layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan tim USAID TBPS—berperan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan memastikan prototipe iteratif sesuai dengan kebutuhan dunia nyata. Middleware ini kemudian diuji di Rumah Sakit Swasta X dengan fokus pada efektivitasnya dalam menyederhanakan notifikasi TB. Hasilnya menunjukkan peningkatan substansial dalam pelaporan kasus TB, yang mengatasi masalah underreporting yang umum terjadi di fasilitas kesehatan swasta. Dengan mengotomatisasi proses pertukaran data, middleware ini menjembatani kesenjangan kritis antara HIS dan SITB, meningkatkan akurasi dan efisiensi. Selain itu, desain modularnya mendukung skalabilitas untuk implementasi di jaringan rumah sakit lainnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa middleware merupakan solusi penting untuk mengatasi tantangan interoperabilitas dalam sistem informasi kesehatan, memperkuat pengawasan dan pengendalian TB. Temuan ini menyoroti potensi kolaborasi publik-swasta dan teknologi inovatif dalam meningkatkan hasil kesehatan masyarakat, serta menyediakan model yang dapat diterapkan di berbagai pengaturan layanan kesehatan lainnya.
