https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/issue/feedJurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)2025-01-26T02:44:54+00:00Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)jurnalmik20@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN</strong> is a journal that provides scientific writings for the exchange of ideas on theory, methodology and innovation related to the world of health, especially the scope of Medical Records and Health Information.</p> <p><strong>FOCUS AND SCOPE</strong></p> <p>It is aimed at all medical record and health information practitioners and researchers and those who manage and deliver medical record and health information services and systems. It will also be of interest to anyone involved in health information management, health information system, and health information technology.</p> <p><strong>JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN</strong> welcomes and invites researchers from around the world to submit their papers (original research article, systematic review, and case study) for publication in this journal. All papers are published as soon as they have been accepted.</p> <p>E-ISSN : 2622-0423 | P-ISSN : 2503-5118</p> <p><strong>JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN has been indexed in</strong> </p> <p><strong><img src="http://ojs.stikessaptabakti.ac.id/public/site/images/adjursaptabakti/sinta-5.png" alt="" width="209" height="55" /> <a href="https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/20750"><img src="http://ojs.stikessaptabakti.ac.id/public/site/images/adjursaptabakti/garuda.png" alt="" width="144" height="55" /></a><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=WbXXaD4AAAAJ&hl=id&authuser=2"><img src="http://ojs.stikessaptabakti.ac.id/public/site/images/adjursaptabakti/scholar52.png" alt="" width="144" height="55" /></a></strong></p>https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/638Pengaruh Sistem Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Medis di Puskesmas (Literature Review)2024-12-18T12:48:36+00:00alfi syahrina hidayatsyabilahdyt2414@gmail.computri lestariputri.rgar@gmail.comnadhila hasibuannadhilahasibuan1234@gmail.comsalsabila nazuhasalsabilanzh@gmail.comyasmin novithaharah supriantoyasminnovithaharah@gmail.comsri hajijah purbasrihajijahpurba@gmail.com<p>Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan elemen penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pelayanan medis di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh implementasi SIK terhadap mutu pelayanan kesehatan, dengan pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Proses analisis melibatkan identifikasi 300 artikel yang relevan melalui database akademik, seperti Taylor and Francis dan Scopus, yang kemudian diseleksi menjadi 10 artikel utama berdasarkan kriteria inklusi. Penelitian ini mengeksplorasi dampak SIK pada efisiensi pelayanan, akurasi data, dan pengambilan keputusan berbasis bukti. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan SIK, seperti Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan aplikasi berbasis web, berkontribusi signifikan dalam mempercepat pelayanan, mengurangi waktu tunggu pasien, dan meningkatkan kepuasan pengguna. Namun, tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, infrastruktur teknologi yang kurang memadai, dan kompleksitas pengelolaan data masih menjadi hambatan utama. Integrasi sistem, seperti bridging system, dan pengembangan aplikasi berbasis web telah terbukti efektif dalam mengatasi beberapa kendala tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SIK memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, meskipun implementasinya membutuhkan dukungan infrastruktur dan pelatihan SDM yang lebih baik. Upaya integrasi dan inovasi teknologi menjadi kunci untuk mengoptimalkan manfaat SIK dalam mendukung pelayanan kesehatan yang efisien dan berbasis kebutuhan pasien</p>2025-01-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/573Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di SMAN 1 Tumijajar2025-01-14T08:10:37+00:00Elsya Novariaelsyanovaria@gmail.comadindadackaroman@gmail.com<p>Konsumsi TTD merupakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi anemia gizi besi pada remaja putri. Hasil prasurvei di SMA N 1 Tumijajar diketahui Januari-April terdapat 0,06% atau 30 siswi yang meminta dan mengkonsumsinya di UKS. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri adalah pengetahuan, sikap, pengaruh teman, dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor yang mempengaruhi konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMAN 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan <em>cross</em> <em>sectional.</em> Sampel penelitian adalah 93 siswi remaja putri di SMAN 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan teknik pengambilan sampel <em>proporsional random sampling.</em> Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Análisis menggunakan análisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian diketahui sebagian besar siswi tidak mengkonsumsi tablet penambah darah sebanyak 58 orang (62,4%), pengetahuan responden kurang baik sebanyak 48 orang (51,6%), sikap kategori baik sebanyak 53 orang (57,0%), pengaruh teman kategori mendukung sebanyak 52 orang (55,9%) dan dukungan keluarga dalam kategori mendukung sebanyak 50 orang (53,8%). Terdapat pengaruh pengetahuan (<em>p-value</em> = 0,006 dan OR = 3,804), sikap (<em>p-value</em> = 0,005 dan OR = 3,761), pengaruh teman (<em>p-value</em> = 0,009 dan OR = 3,474) dan dukungan keluarga (<em>p-value</em> = 0,002 dan OR =4,478) terhadap konsumsi tablet tambah darah. Diharapkan Kepala sekolah dapat mengambil kebijakan untuk peningkatan Program SEPEKAN (sekolah perduli kasus anemia) seperti pengaktifan kader kesehatan remaja (KKR) guna pendistribusian TTD.</p>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/575Hubungan Aktifitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Melitus Pada Lansia Di Desa Kampung Baru 2025-01-14T08:48:15+00:00Mutia Rahmadinirahmadinimutia894@gmail.comNurul Azizanurul@umitra.ac.idNovianinovianiperencanaanlpg@gmail.com<p>Abstrak</p> <p>Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang di tandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi disebabkan oleh kelenjar pankreas yang tidak dapat memproduksi insulin secara akurat atau tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Menurut international diabetes federation (IDF) pada tahun 2017kejadian diabetes di dunia mencapai 424,9 juta jiwa yang di prediksi akan mencapai 628,6 juta jiwa pada tahun 2045. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian diabetes pada lansia. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Cara menentukan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 57 sampel. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar kuesioner kemudian diolah dengan uji chi square.hasil uji statistik di dapat kan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan antara aktivitas fisik kejadian diabetes pada lansia didesa kampung baru dengan nilai p-value = 0,009 ( p-value < 0,05). Dan terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian diabetes pada lansia didesa kampung baru dengan nilai p-value = 0,011 ( p-value= 0,05).</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Diabetes Melitus, Aktivitas Fisik, Pola Makan</p>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/576Hubungan Beban Kerja Dan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Di Pt. PLN Nusantara Power Up Tarahan2025-01-14T09:18:20+00:00Sheren Puteri Gold ReginaShereen091202@gmail.comadindadackaroman@gmail.com<p>Beban kerja dan kelelahan kerja merupakan faktor penting yang mempengaruhi produktivitas. Terdapat beban kerja yang tinggi di PT. PLN NP UP Tarahan sebesar 70%, kelelahan kerja 50%, dan realisasi produktivitas pada tahun 2022-2023 mengalami penurunan target sebesar 77% dikarenakan beban kerja dan kelelahan kerja yang tinggi pada pekerja area WTP, BTG, CAH, Cleaning Service, dan Cleaning Admin. Tujuan ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan kelelahan kerja terhadap produktivitas kerja di PT. PLN NP UP Tarahan Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain <em>Cross Sectional</em>. Populasi penelitian sebanyak 401 pekerja. Penelitian dilaksanakan di PT. PLN NP UP Tarahan dengan sampel 78 responden menggunakan teknik <em>purposive sampling </em>dan pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner pada tanggal 13 Juli – 16 Juli 2024. Analisis data yaitu univariat dan bivariat menggunakan <em>chi-square</em>. Hasil penelitian menyatakan ada hubungan beban kerja dengan produktifitas kerja di PT PLN NP UP Tarahan dengan <em>pvalue </em>= 0,007 dan OR 0,266. Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja diperoleh <em>pvalue</em> = 0,007 dan OR 0,274. Diharapkan PT. PLN NP UP Tarahan bahwa diharapkan dapat menyesuaikan pembagian tugas atau beban kerja dengan kemampuan fisik dan kapasitas kerja.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Beban kerja, Kelelahan Kerja, Produktivitas</p>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/577Hubungan Kinerja Petugas Kesehatan Dengan Kejadian Missfile Dokumen Rekam Medis Di UPTD Puskesmas Batu Brak 2025-01-15T13:09:12+00:00Yuni Valindayunivalinda045@gmail.comNurul Azizanurul@umitra.ac.idAchmad Djamilbabeachmaddjamil@umitra.ac.id<p>Abstrak</p> <p>Dokumen adalah dokumen tertulis atau dicetak yang dapat berfungsi sebagai bukti atau keterangan, seperti akta kelahiran, surat nikah, atau surat lainnya.data yang tercatat di UPTD Puskesmas Batu Brak Kabuipaten Lampung Barat, tahun 2024 dari bulan Januari-April sebanyak 39 ( 0,19 %) insiden missfile dokumen rekam medis dari total 2.016 dokumen rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kinerja petugas kesehatan dengan kejadian missfile dokumen rekam medis. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa kinerja petugas kesehatan paling banyak pada kategori buruk sebanyak 36 (59 0% ) sedangkan kinerja yang baik 21 (41,0%) dan yang tidak melakukan missfile dokumen rekam medis 37 60,7%, sedangkan yang melakukan missfile terdapat hubungan antara kinerja petugas kesehatan dengan kejadian missfile dokumen rekam medis (p vailue = 0,026). Disarankan bagi pihak puskesmas lebih meningkatkan dan mempertahankan kinerja petugas kesehatan khususnya dalam melaksanakan tugas sebagai petugas rekam medis agar menjaga dan menyimpan dengan baik dokumen rekam medis.</p> <p>Kata Kunci : Kinerja,Miissfile,Rekam medis</p> <p> </p>2025-01-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/578 Pengaruh Promosi Kesehatan Menggunakan Media Video Motion Graphic Terhadap Pengetahuan Ibu Mengenai Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita 2025-01-15T13:40:59+00:00Rani Yulyanti LubisRanilubis28@gmail.comNurul Azizanurul@umitra.ac.idDwi Yulia MaritasariDwiyulia@umitra.ac.id<p>Abstrak</p> <h1><a name="_Toc174509842"></a><a name="_Toc174509211"></a>Minimnya pengetahuan ibu mengenai gangguan tumbuh kembang anak di Indonesia mencapai sekitar 7,51% penduduk. Berdasarkan hasil SSGI 2022 permasalahan terhadap tumbuh kembang di Kabupaten Lampung Barat mencapai 16,6% balita dan di Puskesmas Sekincau tahun 2024 tercatat 8 balita dengan permasalahan tumbuh kembang. Hal ini dikarenakan pengetahuan serta keterampilan ibu yang kurang mengenai deteksi dini tumbuh kembang, dampak yang terjadi mengenai kurangnya pengetahuan deteksi dini tumbuh kembang yang berupa penyimpangan pertumbuhan, perkembangan dan mental emosional. Media <em>motion graphic</em> merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam promosi kesehatan, terutama dalam konteks penyuluhan mengenai deteksi dini tumbuh kembang balita. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan menggunakan media video <em>motion graphic</em> terhadap pengetahuan ibu mengenai deteksi dini tumbuh kembang balita sesuai standar minimal posyandu di dusun giham sukamaju. <a name="_Toc174509843"></a><a name="_Toc174509212"></a>Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan ibu pada pre test adalah 41,25 dengan standar deviasi 8,814 sedangkan rata-rata skor pada post test adalah 78,19 dengan standar deviasi 8,380. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan antara skor <em>Pre Test</em> dan <em>Post Test</em> pengetahuan ibu dengan nilai signifikansi <em> p-value</em> 0,000 yang artinya nilai <em> p-value</em> < 0,05 yang menandakan efektivitas penggunaan media video <em>motion graphic</em> dalam meningkatkan pengetahuan ibu. Saran penelitian ini media <em>motion graphic</em> efektif untuk digunakan sebagai media promosi kesehatan.</h1> <h1><a name="_Toc174509844"></a><a name="_Toc174509213"></a>Kata Kunci : Deteksi Dini, <em>Motion Graphic</em>, Pengetahuan Ibu</h1>2025-01-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/636Evaluasi Keamanan Informasi Sistem Rekam Medis Elektronik di RSI Sultan Agung2025-01-16T04:41:33+00:00Destri Maya Ranidestrimr@gmail.comBajeng Nurul Widyaningrumbnwidyani@gmail.com<p class="JKKAbstrakKeywordIndo"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Di era digital, penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan hal penting guna meningkatkan efektifitas dan akurasi layanan kesehatan. Namun, peningkatan ini juga membawa tantangan baru terkait keamanan dan privasi data pasien. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aspek keamanan informasi pada RME di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang menggunakan model <em>Gap Analysis</em> berdasarkan standar ISO 27001. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dan concurrent mix method, melibatkan lima informan kunci termasuk kepala instalasi TI, Kepala rekam medis dan petugas rekam medis. Data dianalisis melalui <em>checklist Gap Analysis</em> dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 40% dari 108 klausa persyaratan ISO 27001 yang terpenuhi, mengindikasikan perlunya peningkatan signifikan dalam aspek keamanan informasi. Implementasi teknologi enkripsi, autentikasi multi-faktor, dan regulasi keamanan data diusulkan untuk memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap data pasien. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap privasi data mereka dan memberikan acuan bagi fasilitas kesehatan lain dalam mengelola data secara aman dan efisien.</span></p> <p class="JKKAbstrakKeywordIndo"><span lang="IN">Kata kunci: </span><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Rekam Medis Elektronik, Gap Analysis, ISO 27001, Keamanan Informasi </span></p>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/593The analisis strategi pemasaran layanan kesehatan Puskesmas Sekincau untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien2025-01-17T02:14:08+00:00Devi AnggrainiDepianggraini1985@gmail.comVip Paramartavip@usbypkp.ac.idFarida YuliatyFaridaYuliaty@usbypkp.ac.id<p>Abstract<br>Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Produk layanan yang berkualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang mudah diakses, promosi yang tepat, dan penggunaan teknologi dalam pelayanan merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap peningkatan kunjungan pasien.Berdasarkan hasil tinjauan literatur, ditemukan bahwa strategi pemasaran yang efektif dapat meningkatkan kunjungan pasien secara signifikan.<br>Penelitian ini merekomendasikan bahwa Puskesmas Sekincau perlu terus meningkatkan kualitas pelayanan serta melakukan strategi pemasaran yang terarah dan berkelanjutan. Pengelola Puskesmas harus berfokus pada kualitas produk layanan, keadilan harga, promosi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, serta memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kepuasan dan kunjungan pasien. Dengan demikian, Puskesmas Sekincau diharapkan mampu meningkatkan tingkat kunjungan pasien secara konsisten dan berkelanjutan<br>Kata Kunci : Kualitas produk, Harga, Promosi, Teknologi,Kunjungan Puskesmas</p> <p> </p>2025-01-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/581Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Terhadap Terapi Minum Obat Hipertensi Di Puskesmas Sukabumi Buay Bahuga 2025-01-17T03:23:41+00:00Sulistiyanisulistiyanistudent@umitra.ac.idAnnisa Agataannisa@umitra.ac.idNova Nurwinda Sarinova_sari@umitra.ac.id<p>Abstrak</p> <p>Dukungan keluarga memiliki peran penting dalam proses perawatan hipertensi untuk mendapatkan perawatan yang optimal (Prihatin et al., 2020). Adanya dukungan tersebut menjadikan lansia lebih mendapatkan perhatian dan pengawasan sehingga meminimalisir terjadinya komplikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan pasien terhadap terapi minum obat hipertensi di Puskesmas Sukabumi Buay Bhuga Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatit, rancangan <em>survey analitik</em> dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, populasi dari penelitian ini berjumlah 206 populasi, Jadi jumlah sempel terdapat 135 orang. Tehnik pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan <em>Purposive sampling</em>. Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai kepatuhan minum obat yang rendah berjumlah 50 responden (37,0%) dan responden mendapatkan dukungan keluarga yang kurang berjumlah 62 responden (45,9%). Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,845 atau p-value > 0,05 atau Ho tidak diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di Puskesmas Sukabumi Buay Bahuga. Penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan dukungan keluarga yang dibutuhkan oleh pasien hipertensi untuk meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pengobatan. Hal ini dapat memberikan wawasan berharga bagi tenaga kesehatan dalam merancang intervensi yang lebih efektif</p> <p>Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Tingkat Kepatuhan, Hipertensi</p>2025-01-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/587The Implementation of HR Competency and medication safety at Belleza Kedaton Hospital 20242025-01-16T13:40:06+00:00Joko Agung N dr Agung Familydr.agung.nugroho07@gmail.comKosasihkosasih@usbypkp.ac.idFarida YuliatyFaridaYuliaty@usbypkp.ac.id<p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>fenomena medication safety yang di catat dan dilaporkan beberapa institusi pelayanan kesehatan sebagai kejadian medication error menjadi fokus utama meningkatkan pasien safety.Persoalan tersebut menarik penulis untuk menyajikan analisa terkait Gap dan issue dilapangan dalam kajian ilmiah, Tujuan penelitian : Menganalisis Kompetensi sdm kesehatan dan Mengembangkan konsep upaya peningkatan komitment medication safety.</em></p> <p><em>Paradigma penelitian menggunakan metode kualitatif,pendekatan yang digunakan dengan studi kasus,bersifat deskriptif eksploratori.Kompetensi sdm medis tercerminkan dalam oprasional pelayanan medis yang berfokus pada pasein safety,gap dan fenomena dilapangan masih banyak dilaporkan variabel kompetensi tidak maksimal berjalan,perihal ini menyebabkan potensi resiko terjadinya medication error,aspek SDM menjadi fokus persoalannya sehingga komitment madication safety terabaikan.Dapat disimpulkan Kompetensi Petugas medis sangat berperan untuk mewujudkan komitment medication safety.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>:KompetensiSDM, Medication Safety</em></p>2025-01-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/580Hubungan Kebiasaan Pola Makan Sehari Harilansia Dengan Peningkatan Kadar Gula Darah Diabetes Melitus DiPuskesmas Sukabumi Buay Bahuga Way Kanan2025-01-17T07:06:17+00:00Tya Solpanisolpanitya@gmail.comAnnisa Agataannisa@umitra.ac.idIda Subardiahumiayuki@umitra.ac.id<p>Abstrak</p> <p>Penyebab utama diabetes adalah faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Banyak hal lain juga mempengaruhi diabetes, seperti lingkungan sosial dan penggunaan layanan kesehatan. Diabetes merupakan penyakit kronis yang tidak langsung menyebabkan kematian namun mempunyai akibat yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu penyebab meningkatnya kadar gula dalam darah adalah pola makan yang dikonsumsi setiap harinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pola makan sehari hari lansia di puskesmas sukabumi buay bahuga way kanan. Jenis penelitian ini merupakanpenelitian analitik kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em>. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia usia ≥ 60 tahun yang terdaftar di puskesmas sukabumi buay bahuga way kanan yang berjumlah 181 populasi, Jadi jumlah sampel terdapat yaitu 124. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>purposive sampling.</em> Berdasarkan hasil analisis univariat, diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai kadar gula dalam darah yang normal berjumlah 65 responden (52,4%) dan sebagian besar responden mempunyai kebiasaan makan yang buruk berjumlah 70 responden (56,5%). Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,001 atau p-value < 0,05 atau Ha diterima, yang artinya terdapat Hubungan Antara Kebiasaan Pola Makan Sehari Hari Dengan Peningkatan Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Sukabumi Buay Bahuga Way Kanan. Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran, akses, dan kualitas layanan kesehatan, serta memberdayakan lansia untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri.</p> <p>Kata Kunci : Pola Makan, Kadar Gula, Darah, Diabetes Mellitus</p>2025-01-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/582Pengaruh Inhalasi Uap Dengan Aromaterapi Eucalyptus Terhadap Frekuensi Nafas Pada Pasien Asma Bronkhial 2025-01-17T07:31:49+00:00Impun Lesaniaimpunlesania.student@umitra.ac.idadindadackaroman@gmail.com<p>Mengatasi serangan Asma dapat dilakukan dengan cara inhalasi uap dengan tujuan membersihkan jalan nafas tidak efektif dan melonggarkan pernafasan dengan menghirup uap dari sebaskom air panas yang dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih. Tujuan dalam penelitian ini adalah diketahui pengaruh inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus <em>terhadap frekuensi nafas pada pasien asma bronkhial </em>Di Wilayah Kerja Puskesmas Pesisir Tengah Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan desain <em>quasi eksperimen semu</em>, dengan pendekatan <em>one group </em><em>Pre-test – Post-test</em>. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak sekolah dasar dengan Asma Bronchial Di Wilayah Kerja Puskesmas Pesisir Tengah Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat terhitung sejak Januari-April Tahun 2024 yang berjumlah 34 anak. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yang digunakan <em>accidental sampling</em>. Berdasarkan uji statistik, di dapatkan <em>p-value</em> 0,000, atau <em>p-value </em>< <em>0,05</em> maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh inhalasi uap dengan <em>aromaterapi eucalyptus</em> <em>terhadap frekuensi nafas pada pasien asma bronkhial </em>Di Wilayah Kerja Puskesmas Pesisir Tengah Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2024. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi kesehatan sehingga dapat menambah pengetahuan responden tentang pengaruh inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus <em>terhadap frekuensi nafas pada pasien asma bronkhial</em>.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Inhalasi Uap, Frekuensi Nafas, Pasien Asma Bronkhial</p>2025-01-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/622Analisis Tingkat Self Management Dietary Behaviors Pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas Kesehatan Masyarakat Kampus IV Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun 20242025-01-20T02:04:27+00:00Nurhazizahnurhazizah1100000179@uinsu.ac.idSyahrida Suryani Hasibuansyahridahasibuann@gmail.comAnnisa Rizki Ramadani Siregarannisarizkiramadani@gmail.comRaspiyahniraspiyahni@gmail.com<p>Masa perkuliahan merupakan periode transisi penting dalam kehidupan seseorang, dimana terjadi berbagai perubahan signifikan dalam gaya hidup, termasuk pola makan dan perilaku kesehatan. <em>Self Management Dietary Behaviors</em> (SMDB) atau perilaku manajemen diri dalam pola makan menjadi aspek krusial yang mempengaruhi kesehatan dan performa akademik mahasiswa. Self-Management Dietary Behaviors mencakup kemampuan individu untuk mengelola asupan makanan mereka dengan cara yang mendukung kesehatan jangka Panjang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis tingkat Self-Management Dietary Behaviors (SMDB) di kalangan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden (89,9%) memiliki tingkat SMDB sedang, sementara 8,9% rendah dan 1,3% tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi SMDB termasuk jenis kelamin, usia, dan Indeks Massa Tubuh (IMT), dengan hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0,035), usia (p=0,041), dan IMT (p=0,006 untuk kriteria nasional dan p=0,008 untuk WHO) dengan tingkat SMDB. Penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa dengan IMT tidak normal, baik kekurangan berat badan maupun obesitas, memiliki tingkat SMDB yang lebih rendah. Oleh karena itu, intervensi gizi yang disesuaikan diperlukan, termasuk edukasi gizi berdasarkan gender dan usia, peningkatan akses makanan sehat di kampus, dukungan psikososial untuk kelompok berisiko, dan penyediaan waktu fleksibel untuk aktivitas gizi. Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan pola makan sehat di kalangan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.</p>2025-01-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/625Gambaran Penyimpanan dan Pendistribusian perbekalan Kesehatan di Puskesmas Sunggal tahun 2024 2025-01-20T02:42:20+00:00Mutiara Ashifamutiaraashifa07@gmail.comYusuf Syahputra Siregarsiregaryusuf576@gmail.comGhizka Aulia Putrighizkaauliaputri@gmail.comAkmal Fiqhi Ranu Mahendraakmalfiqhiranumahendra@gmail.comRizki Makmur Siregarrizkiiimakmurr12@gmail.comIndah Doanita Hasibuandoanitaindah@uinsu.ac.id<p>Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu fasilitas yang memberikan layanan kesehatan baik untuk masyarakat umum maupun individu pada tingkat pertama. Penyimpanan dan Pendistribusian perbekalan kesehatan merupakan item yang krusial pada manajemen pelayanan kesehatan di puskesmas. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui gambaran penyimpanan dan pendistribusian perbekalan kesehatan di puskesmas sunggal tahun 2024. Jenis penelitian ini yaitu observasi yang bersifat deskriptif wawancara dengan penanggung jawab bagian kefarmasian. Dengan teknik pengumpulan data purposive sampling di gudang atau ruang obat Puskesmas Sunggal Medan pada Kamis, 14 November 2024. Hasil penelitian yang didapat dari gambaran penyimpanan dan pendistribusian perbekalan kesehatan di puskesmas sunggal tahun 2024 termasuk sangat baik dengan persentase 100% (sangat baik), pengaturan tata ruang 93,3% (sangat baik), pendistribusian Obat 100% (sangat baik). Namun masih terdapat 1 parameter peraturan tata ruang yang tidak memenuhi standar atau target yaitu penyimpanan dalam jumlah besar hanya di lemari dan di rak yang seharusnya berdasarkan Permenkes 74 tahun 2016 obat dalam jumlah besar disimpan diatas pallet. Menunjukkan bahwa gambaran penyimpanan dan pendistribusian perbekalan kesehatan di Puskesmas Sunggal tahun 2024 memenuhi standar penyimpanan. Pola penyimpanan dan distribusi perbekalan kesehatan obat di ruang gudang farmasi masih perlu peningkatan agar menjaga kualitas perbekalan kesehatan obat di ruangan dan gudang farmasi, optimalisasi penyimpanan dan pendistribusian perbekalan kesehatan sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Sunggal.</p>2025-01-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/615Metode Forward Chaining dalam Menentukan Jenis Kelainan Pada Bayi Baru Lahir2025-01-20T13:44:18+00:00Pipi Yuniarti pipiyuniarti@gmail.comEmi Pebrianiemipebriani88@unived.ac.id<p>Kelainan pada bayi baru lahir biasanya bersifat bawaan. Kelainan bawaan ini merupakan kelainan yang terjadi pada pertumbuhan struktur bayi sejak bayi memulai kehidupan dari konsepsi telur. Kelainan bawaan ini biasanya menjadi penyebab terjadinya abortus, dan lahir mati atau pun kematian dengan segera setelah dilahirkan. Kematian bayi pada bulan pertama masa kehidupannya sering kali disebabkan oleh terjadinya kelainan <em>kongetital </em>yang cukup berat. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk membantu para orang tua untuk mengetahu jenis kelainan pada bayi baru lahir secara cpat tanpa harus antri menungu dokter spesialis ada. Penelitia ini menggunakan metode <em>Forward Chaining. </em>metode <em>Forward Chaining </em>merupakan sebuah teknik inferensi dalam sistem pakar yang cara kerjanya dimulai dari fakta-fakta atau gejala yang terjadi menuju kesimpulan akhir.dalam penelitian ini metode <em>Forward Chaining </em>digunakan untuk menentukan jenis kelainan pada bayi baru lahir. Dimana dalam setia kelahiran bayi tidak semua dalam keadaan normal meskipun bayi tersebut kelihatan normal. Setiap kelainan yang terjadi pada bayi baru lahir pasti memiliki gejala-gejala tertentu yang dialami oleh bayi tersebut. Untuk menentukan jenis kelaian yang terjadi pada bayi baru lahir ini dilakukan dengan memperhatikan gejala yang dialami oleh si bayi sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai kelainan tersebut, dan bagi dokter aplikasi ini dapat dijadikan asisten sekaligus acuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai jenis kelainan pada bayi baru lahir.untuk itu dirancang sebuah sistem pakar yang menggunakan <em>Forward Chaining </em>untuk membantu masyarakat yang ingin melakukan konsultasi mengenai bayinya guna mengetahui adakah kelainan pada bayinya.</p>2025-01-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/651The The Relationship between Knowledge and Attitudes of Students in the Implementation of Drug Abuse Prevention in SMA Negeri 1 Bengkulu City2025-01-20T15:40:24+00:00Emi Pebrianiemipebriani88@unived.ac.idNuche Marliantomchesee@gmail.comDanur Azissah d.azissah@unived.ac.idDelta Apriantideltaaprianti@unived.ac.id<p><em>Penyalahgunaan narkoba di negara Indonesia semakin mengkhawatirkan generasi muda, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penyalahgunaan narkoba pada kalangan remaja. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa pada tahun 2024 angka pengguna narkoba di Indonesia capai 296 juta jiwa, naik sebesar 12 juta jiwa dari tahun sebelumnya. Usia remaja fase yang rentan untuk terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba yang remaja anggap sesuatu yang baru dan menantang. Remaja beresiko tergoda ketika dalam keadaan frustasi atau depresi sehingga mudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Narkoba mengakibatkan gangguan mental, ketergantungan, gangguan kesehatan hingga dapat mengancam masa depan dan merusak integritas generasi penerus bangsa. </em><em>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap anak didik dalam implementasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di SMAN 1 Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunaka desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 561 siswa, sampel diambel dengan menggunakan metode cluster random sampling dimana sampel berjumlah 43 siswa. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner dan diisi langsung oleh siswa. Analisis data dilakukuan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan Pengetahuan peserta didik tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba baik (88,2%). Sikap siswa tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba positif (51,8%). Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada siswa baik (54,9%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswa dengan implementasi pencegahan penyalahgunaan napza (p=0,233). Dan terdapat hubungan signifikan antara sikap siswa dengan tindakan pencegahan penyalahgunaan napza (p=0,006). Sehubungan dengan penelitian tersebut, penulis mengharapkan kepada Pihak Sekolah agar memberikan edukasi terkait bahaya narkoba.</em></p>2025-01-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/654FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA X2025-01-21T01:07:56+00:00Khairunnisa Insani Purbakhairunnisainsani93@gmail.comAfni Febriantifebriantiafni1@gmail.comAl Kafi Mumtazah Nadhirohmumtazahnadhirohalkafi@gmail.comDinda Aulia Putridndaaauliaaptr@gmail.comJuwita Nisa Ultamijnisaultami@gmail.comTirara Yunami Nafisahtirarayunami@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fak tor-faktor yang memengaruhi perilaku merokok di kalangan mahasiswa, dengan fokus pada pengaruh sikap terhadap minimnya sanksi dan sikap terhadap penjualan rokok. Metodologi kuantitatif digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel-variabel tersebut. Penelitian dilakukan selama satu bulan dengan melibatkan 100 mahasiswa sebagai responden yang dipilih secara acak dari universitas tertentu. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang dirancang untuk mengeksplorasi sikap, norma sosial, dan perilaku mahasiswa terhadap merokok. Pendekatan etnografis dan paradigma normatif diterapkan untuk memahami konteks sosial dan budaya yang memengaruhi perilaku mahasiswa. Data sekunder berupa jurnal, buku, dan artikel ilmiah digunakan untuk mendukung analisis. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, observasi, dan dokumentasi untuk menangkap aspek yang lebih luas dari perilaku merokok. Validitas data dijamin melalui triangulasi sumber, yang mengintegrasikan hasil dari kuesioner, observasi, dan literatur pendukung. Analisis statistik menunjukkan bahwa sikap terhadap minimnya sanksi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku merokok, sedangkan sikap terhadap penjualan rokok tidak signifikan. Koefisien determinasi (R²) sebesar 93,6% menunjukkan model regresi memiliki daya prediktif yang sangat tinggi, meskipun multikolinearitas ditemukan di antara variabel independen. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengaruh sosial dan regulasi sanksi memainkan peran penting dalam mendorong perilaku merokok mahasiswa. Studi ini menyoroti pentingnya kebijakan penegakan sanksi yang lebih ketat dan pendekatan berbasis norma sosial untuk mengurangi prevalensi merokok. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menggali faktor-faktor lain, termasuk aspek budaya dan psikososial, guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika perilaku merokok di kalangan mahasiswa.</p>2025-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/657Analisis Kualitas Kehidupan Kerja Perawat di Rumah Sakit Ternate2025-01-21T00:29:14+00:00Dramora Nepy Asmaramora.pulmo@gmail.comKosasihkosasih@usbypkp.ac.idFarida YuliatyFaridaYuliaty@usbypkp.ac.id<p>Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit memegang peranan penting sebagai profesi yang selalu berhubungan dan berinteraksi langsung dengan pasien. Dengan demikian, kinerja perawat yang memiliki peranan penting bagi rumah sakit dipengaruhi oleh tingkat kualitas kehidupan kerja. Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu keadaan dimana para pegawai dapat memenuhi kebutuhan mereka yang penting dengan bekerja dalam organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kehidupan kerja perawat di RS Ternate. Pengambilan data dilakukan dengan teknik total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 80 perawat. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan berupa analisis data univariat. Skor rata-rata keseluruhan kualitas kehidupan kerja adalah 157,6 (SD = 11,41). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kualitas kehidupan kerja secara keseluruhan dan pada masing – masing dimensi berada pada tingkat moderat. Kualitas kehidupan kerja penting untuk mengidentifikasi kapasitas dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tempat kerja.</p>2025-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)https://ojs.stikessaptabakti.ac.id/jmis/article/view/661Analisis Status Gizi Baduta (0-2 Tahun) Untuk Pencegahan Stunting Berdasarkan E-PPGBM 2025-01-26T02:44:54+00:00Iin Desmiany Duriiindesmiany@poltekkes-smg.ac.idHilari Rio Rosa Nastitihilaririo@poltekkes-smg.ac.idS.Y. Didik Widiyantodidik@poltekkes-smg.ac.id<p>Pemantauan pertumbuhan pada Balita perlu dilakukan sebagai bagian dari standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dilakukan di seluruh daerah. Data terkait status gizi masyarakat menjadi kebutuhan untuk mengetahui besaran masalah gizi yang ada dalam wilayah tertentu sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, termasuk intervensi apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan serta evaluasi kinerja. Surveilans gizi adalah proses pengamatan masalah gizi secara teratur dan terus menerus meliputi kegiatan pengumpulan data hingga analisis data yang menghasilkan informasi keadaan gizi secara lengkap, akurat dan tepat waktu. Salah satu tools dalam surveilans gizi yang dikembangkan oleh Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan dikenal dengan nama ePPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Data e-PPGBM dapat dimanfaatkan sebagai informasi yang penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasi dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah crosssectional dimana variabel terikat dan variabel bebas diukur pada saat yang bersamaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran status gizi bayi dan anak usia kurang dari dua tahun (Baduta) di Kelurahan Bangetayu Wetan Pada Bulan Januari 2023.</p>2025-01-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management)