Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Di Rs. Ummi Kota Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.51851/jrmk.v4i2.332Keywords:
Nyeri, Musik, TerapiAbstract
Seksio sesarea adalah sebuah bentuk proses melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus dinding abdomen. Nyeri adalah suatu gangguan yang tidak menyenangkan dan terlokalisasi yang disebabkan oleh luka insisi. Terapi music merupakan salah satu teknik distraksi yang digunakan untuk mengalihkan sensasi yang tidak menyenangkan oleh seseorang misalnya nyeri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi music terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien posto perasi di RS. Ummi Kota Bengkulu. Desain penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan pendekatan One Group pre-post test design, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 pasien, Dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling dan alat ukur yang digunakan adalah NRS (Numeric Rating Scale). Analisa data menggunakan Uji Paired t test dengan derajat signifikansi α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran hormon endorphin. Endorfin merupakan ejektor dari rasa rileks dan ketenangan yang timbul, midbrain mengeluarakan Gama AminoButyric Acid (GABA) yang berfungsi menghambat hantaran implus listrik dari satu neuron ke nueron lainnya oleh neurontransmiter didalam sinaps. Midbrain mengeluarkan enkepalin dan beta endorfin dan zat tersebut dapat menimbulkan efek analgesik yang akhirnya mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri pada pusat persepsi dan interpretasi sensorik somatic di otak sehingga efek yang bisa muncul adalah nyeri berkurang. Sebelum dilakukan terapi musik rata-rata tingkat nyeri 6,25. Setelah dilakukan terapi music tingkat nyeri menjadi 4,68. Hasil analisa dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai P value= 0,001 (p < α 0,05) yang mempunyai makna terdapat pengaruh pemberian terapi music terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi di RS. Ummi Kota Bengkulu. Dengan demikian diharapkan untuk dapat menerapkan terapi music untuk mengurangi tingkat nyeri di Instansi Rumah Sakit