Hubungan Self Efficacy Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa DI RS Melati Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.51851/jrmk.v7i2.527Keywords:
Hemodialisa, Self Efficacy, Kualitas HidupAbstract
Hemodialisa sebagai terapi alternatif pengganti ginjal pada pasien gagal ginjal kronik stadium akhir. Pasien yang menjalani hemodialisa mengalami berbagai masalah psikologis, termasuk kekhawatiran tentang kondisi kesehatan mereka dan kekhawatiran tentang masalah dan dampak yang dapat ditimbulkannya pada kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS Melati Tangerang. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross sectional., Kuesioner yang digunakan adalah World Health Organization of Life-BREF (WHOQOL-BREF) dan General Self Efficacy Scale (GSES). Jumlah sampel sebanyak 80 responden dengan teknik total sampling. Hasil Analisis Univariat sebagian besar perempuan 46 orang (57,7%), berusia 46-55 tahun 30 orang (37,5%), pendidikan SMA 29 orang (36,3%), bekerja 67 orang (83,8%), menikah 78 orang (97,3%), Lama hemodialisa <12 bulan 33 orang (41,3%), tingkat self efficacy tinggi 37 orang (46,3%), tingkat kualitas hidup sedang 38 orang (47,5%). Hasil Uji spearman rank menunjukan ada hubungan self efficacy dengan kualitas hidup dengan hasil p-value 0,000 (p < 0,05). Disarankan agar mengeksplor lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.