Pendampingan Perguruan Tinggi Melalui Program Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) Di Desa Pambotanjara Kabupaten Sumba Timur
DOI:
https://doi.org/10.51851/jsm.v4i2.597Keywords:
Pencegahan Stunting, Pendampingan Mahasiwa, Menu Dapur SehatAbstract
Stunting merupakan sebuah kondisi gagal tumbuh kembang yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ketidakterpenuhan nutrisi adalah penyebab utama kejadian stunting. Beberapa faktor telah diindentifikasi diantaranya tidak terlaksananya Inisiasi Menyusui Dini (IMD), gagalnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, dan proses penyapihan dini. Selain itu, dari sisi pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI), kurangnya kuantitas, kualitas, dan keamanan pangan yang diberikan menjadi faktor lain yang dapat mencetus kejadian stunting (Kemenkes Kesehatan RI, 2018). Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin, tidak terbatas saat bayi dilahirkan namun sejak kehamilan direncanakan. Salah satu inovasi dari upaya percepatan penurunan stunting adalah Program Mahasiswa Peduli Stunting (MPS) dengan tujuan utama membantu kader dan perangkat desa sebagai promotor upaya pencegahan dan deteksi dini Stunting oleh mahasiswa. Intervensi yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan dengan sasaran utama anak remaja, ibu nifas, ibu menyusui, dan batita/balita. Mahasiswa Peduli Stunting diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat di lokasi binaan sehingga dapat memaksimalkan upaya pencegahan kejadian stunting dan mempercepat program penurunan angka kejadian stunting. Mahasiswa Program Studi Keperawatan Waingapu Poltekkes Kemenkes Kupang, bekerjasama dengan BKKBN Provinsi NTT melaksanakan kegiatan tersebut di Desa Pambotanjara Kecamatan Kota waingapu Kabupaten Sumba Timur. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan MPS antara lain melakukan edukasi stunting bagi ibu-ibu hamil dan balita, pemberian materi tentang gizi seimbang dan kesehatan reproduksi, penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan melakukan Demonstrasi Menu Dapur Sehat dengan memanfaatkan bahan Lokal untuk ibu-ibu hamil dan balita. Program pendampingan Mahasiswa peduli Stunting, dapat memberi dampak positif bagi masyarakat khususnya di Desa Pambotanjara sehingga kelompok sasaran seperti calon pengantin/remaja putri, ibu menyusui/pasca melahirkan, ibu hamil, dan balita stunting dapat mencegah stunting sedini mungkin
References
Komalasari SEIH. Faktor-faktor Penyebab Stunting pada Balita. Maj Kesehat Indones. 2020;1(2):1–6.
Syarifah H, Diky I, Taufan U. pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan stunting. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2018;9:269–72.
Sigmon G. Permasalahan anak Stunting dan intervensi untuk mencegah terjadinya Stunting. Redhawk Publications; 2023.
Sudikno. Laporan Akhir Studi Status Gizi Balita di Indonesia. 2019;1–190.
Kementerian Bappenas. Laporan Evaluasi Anggaran Program percepatan Penurunan Stunting 2021. 2021;1–136.
BPS NTT. Jumlah dan Persentase Balita Stunting NTT. BPS NTT. 2024;
Aris Widiyanto, Joko Tri Atmojo, Aquartuti Tri. Pengaruh rawan pangan dan lingkungan terhadap stunting. J Terpadu Ilmu Kesehat. 2019;8(1):1–6.
Kemenkes RI. Pedoman Strategi Komunikasi : Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting Indonesia. 2018.