Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Medis Mempengaruhi Keakuratan Kode Diagnosa Pneumonia di Rumah Sakit
DOI:
https://doi.org/10.51851/jmis.v10i1.743Keywords:
Kode Diagnosa; Pemeriksaan Fisik; Penunjang Medis; PneumoniaAbstract
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 menyatakan bahwa penyakit pneumonia termasuk salah satu penyakit yang sering terjadinya dispute medis, sehingga menyebabkan kerugian bagi Rumah Sakit. Berdasarkan survei awal dari 10 rekam medis pneumonia ditemukan 5 berkas tidak terdapat hasil pemeriksaan penunjang (foto thorax), 2 berkas tidak lengkap pemeriksaaan fisik dan 3 berkas lengkap (foto thorax, pemeriksaan fisik) sehingga terjadi keraguan pada kode diagnosa pneumonia yang tertulis pada rekam medis. Penelitian ini bertujuan mengetahui keakuratan kode diagnosa pneumonia dengan menelusuri hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis di Rumah Sakit X pada tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi dan sampel 96 rekam medis kasus pneumonia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder dengan instrument pedoman wawancara dan lembar observasi, kemudian data diolah dan dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian diketahui kelengkapan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis 38(39%), ketepatan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis 35(36%) dan keakuratan kode diagnosa pneumonia 47(49%). Diharapkan Kepala Rekam Medis melakukan audit rekam medis melalui analisis kualitataif untuk memperkecil terjadinya dispute medis.
