Efektifitas Pijat Tuina Dalam Meningkatkan Nafsu Makan Pada Balitastunting Kabupaten Rejang Lebong
DOI:
https://doi.org/10.51851/jkb.v6i1.261Keywords:
Pijat tuina, balita stunting, nafsu makanAbstract
Penyebab masalah gizi di perkotaan dan perdesaan bukan karena faktor ekonomi namun didominasi
oleh gangguan penyerapan makanan. Selain itu, anak juga sering mempunyai kebiasaan makan buruk
yaitu anak sering tidak mau makan atau nafsu makan menurun, sehingga menyebabkan status
gizinya menurun dan tumbuh kembang anak terganggu atau stunting. Upaya untuk mengatasi kesulitan
makan dapat dilakukan non farmakologi. bersifat savety danmeminimalkan dampak buruk pada anak.
Dewasa ini telah dikembangkan dari tehnik pijat bayi, yakni pijat Tui Na. Desain penelitian ini adalah
quasi eksperimen yang melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi yang
digunakan adalah semua anak balita stunting yang ada di wilayah 2 Puskesmas berjumlah 70 balita
stunting,dengan jumlah sampel sebanyak 36 responden. Data penelitian dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner dan perlakuan langsung menggunakan job sheet. Analisis data melalui Uji T
dengan nilai kemaknaan alpha 0,05.Hasil penelitian menunjukkannilai rata-rata ( mean ) tingkat nafsu
makan balita stunting pada kelompok intervensi Pijat Tuina sebesar 70,00 lebihbaik dibanding
sebelum dilakukan Pijat Tuina dengan nilai rata rata sebesar 48,89 Rata-rata tingkat nafsu makan
balita pada kelompok kontrol dengan sentuhan sebelum51,67 dibandingkan setelah 56,67.