Hubungan Umur Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus di RSUD Kota Madiun
DOI:
https://doi.org/10.51851/jkb.v6i2.289Keywords:
Umur, kehamilan, abortusAbstract
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar dengan umur kehamilan
20 minggu atau berat janin >500 gram. Abortus merupakan salah satu penyebab perdarahan yang terjadi
pada kehamilan trimester pertama dan kedua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
berisiko tinggi untuk melahirkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan Usia Ibu Hamil
dengan kejadian abortus di RSUD Kota Madiun. Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan
desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil Trimester I di RSUD Kota
Madiun 126 orang. Sampel sejumlah 38 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara Simple
Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu data rekam medis.Variabel independen penelitian
ini adalah usia ibu hamil. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian abortus. Analisa data
menggunakan uji chi square. Hasil penelitian dari 38 ibu diperoleh ibu dengan usia tidak beresiko
dengan terjadi abortus sebanyak 16 orang (42,1%), sedangkan ibu dengan usia tidak beresiko dengan
terjadi tidak abortus sebanyak 12 orang (32,6%). Dan untuk Usia Ibu yang beresiko dengan terjadi
abortus, abortus sebanyak 5 orang (13,2%), dan Ibu yang usia beresiko dengan terjadi abortus sebanyak
5 orang (13,2%).Hasil uji Chi-Square didapatkan hasil ρ= 0,697< α =0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H1 ditolak dan tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian abortus di RSUD Kota
Madiun. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa usia ibu yang beresiko tidak hanya
berpengaruh pada terjadinya abortus tetapi dapat mempengaruhi bahaya kehamilan lainnya. Menurut
peneliti bahaya kehamilan yang dapat terjadi seperti Pre Eklamsi, Anemia dll. Dengan demikian Petugas
Kesehatan Diharapkan lebih meningkatkan Konseling Tentang Bahaya Kehamilan.
Downloads
