ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH DENGAN MELAKUKAN ENDORPHIN MASSAGE
DOI:
https://doi.org/10.51851/jkb.v7i2.356Keywords:
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif, Nyeri Punggung Bagian Bawah, Endorphrin MassageAbstract
Indikator kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari jumlah AKI dan AKB. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB adalah melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkelanjutan (Continuity Of Care). Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena pada masa kehamilan ibu akan mengalami perubahan anatomi dan fisiologis. Hampir semua organ mengalami perubahan, akibat dari perubahan adaptasi tersebut muncul ketidaknyaman yang akan dirasakan salah satunya nyeri punggung. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, neonatus, nifas dan keluarga berencana di PMB R dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Sasarannya adalah Ny. N usia 21 tahun G2P1A0 usia kehamilan 25 minggu dengan nyeri punggung bagian bawah akan diberikan asuhan secara komprehensif. Hasil asuhan komprehensif pada Ny. N selama kehamilan adalah Ny. N telah melakukan kunjungan sebanyak 9 kali, kualitas pelayanan ANC yang diperoleh sudah memenuhi standar 10T. Pada kehamilan trimester I mengalami hyperemesis gravidarum tingkat I, asuhan yang diberikan makan sedikit tapi sering, HEG pun teratasi. Pada trimester II dan III mengalami nyeri punggung bagian bawah, asuhan kebidanan komplementer yang diberikan yaitu endorphin massage dengan frekuensi 3-5 kali dalam seminggu durasi 15-30 menit, hasilnya nyeri punggung teratasi. Pada persalinan ibu didampingi oleh suami, asuhan yang diberikan yaitu melakukan endorphin massage, yoga gerakan squat pose dan gym ball, persalinan berjalan dengan normal, bayi baru lahir tampak bugar dengan BB 3300 gram dan PB 48 cm, selama kala kala I melakukan observasi menggunakan partograf. Pada masa nifas dan laktasi penulis memberikan asuhan komplementer pijat oksitosin dan terapi cahaya pada neonatus. Asuhan keluarga berencana telah dilakukan dan ibu memutuskan menjadi aksesptor KB IUD setelah 6 bulan. Pada masa kehamilan dan neonatus terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik karena pada TM I ibu tidak melakukan kunjungan dengan dokter dan bayi tidak dilakukan IMD. Pada persalinan, nifas, dan KB tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. Diharapkan bidan dapat mendeteksi dini dan mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan agar dapat membantu menurunkan AKI dan AKB.